Tangerang (Jurnalankol.id) – Aksi haru dan penuh keprihatinan kembali terjadi di depan gerbang SMAN 32 Kabupaten Tangerang, Senin pagi (14/07/2025). Seorang warga bernama Bunda Mariam kembali menggelar orasi menuntut keadilan atas nasib anak angkatnya yang merupakan seorang anak yatim, yang hingga kini belum diterima di sekolah tersebut.
Ini merupakan aksi kedua yang dilakukan Ibu Maria. Sebelumnya, aksi pertama berlangsung pada Sabtu, 12 Juli 2025, namun belum mendapat solusi dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan.
Bunda Mariam yang tinggal tak lebih dari 30 meter dari sekolah itu, menyuarakan kekecewaannya di hadapan publik karena perjuangannya agar sang anak bisa mengenyam pendidikan di sekolah negeri dekat rumahnya belum membuahkan hasil.
“Saya tidak mau seperti ini, namun apa yang harus saya lakukan? Saya sudah temui kepala sekolah,” ujar Bunda Mariam dalam orasinya dengan nada penuh keprihatinan.
Menurutnya, anak yatim yang diasuhnya sudah seharusnya mendapat prioritas, apalagi secara zonasi sangat memenuhi syarat. Namun kenyataannya, justru tidak ada kejelasan dari pihak sekolah.
Aksi ini mengundang simpati warga sekitar yang ikut menyaksikan dan memberikan dukungan moral kepada Bunda Mariam. Mereka menilai bahwa sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saat ini justru menyulitkan anak-anak dari kalangan tidak mampu dan yatim untuk mengakses pendidikan berkualitas di sekolah negeri.
“Kami hanya ingin keadilan, masa anak yatim yang tinggal selemparan batu dari sekolah malah tidak diterima?” ucap seorang warga yang turut hadir.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SMAN 32 Kabupaten Tangerang maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Masyarakat berharap ada langkah cepat dan tanggap untuk menyelesaikan persoalan ini secara manusiawi dan berkeadilan.
(jurnalankol.id – Lky)