jurnalankol.id, Parungpanjang | Bogor-Malam kelam menyelimuti Jalan Raya Parungpanjang, tepat di depan gerbang Pondok Pesantren Putri Al-Amin, Sabtu (31/5/2025). Seorang remaja laki-laki tanpa identitas tewas mengenaskan setelah terlindas truk bermuatan tanah pada pukul 22.30 WIB. Tubuhnya hancur, tak lagi bisa dikenali. Truk bernomor polisi B 9565 UVX ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian, namun sang sopir sudah tidak ada di tempat.
Kejadian memilukan ini mengejutkan warga dan pengguna jalan yang melintas malam itu. Berdasarkan keterangan dari relawan Ambulans Parungpanjang yang disampaikan melalui pesan suara di grup komunikasi warga, korban diduga seorang pemuda berusia sekitar 18 tahun yang hendak “nge-BM” atau menumpang kendaraan truk secara ilegal.
“Assalamualaikum wr wb, untuk semuanya yang ada di grup, saya mau menginfokan. Korban tanpa identitas, enggak ada KTP, kayaknya mau nge-BM. Umurnya kira-kira 18 tahun. Di kantung celananya cuma ada pisau cutter,” ucap sang relawan dalam pesan suara yang tersebar luas di kalangan warga dan relawan setempat.
Jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Parungpanjang. Hingga berita ini ditulis, identitasnya belum diketahui, dan belum ada pihak keluarga yang datang untuk mengklaim.
Menanggapi peristiwa ini, Ketua LSM Pergerakan Pemuda Untuk Keadilan (PPUK) DPD Banten, Septrian, menyampaikan sikap tegasnya. Ia menilai kejadian ini sebagai bukti nyata bahwa masalah transportasi tambang di wilayah Parungpanjang dan sekitarnya sudah sangat meresahkan dan berbahaya. “Kami dari PPUK akan tetap mengawal kasus ini. Ini sudah bukan lagi persoalan biasa, tapi soal nyawa manusia. Kami sedang mengumpulkan data di lapangan untuk segera kami ajukan ke Gubernur Banten dan Gubernur Jawa Barat, agar ada tindakan konkret terhadap aktivitas truk-truk tambang yang merajalela tanpa pengawasan, dan bukti nyatanya inilah ketika kejadian laka supir sudah hilang bak ditelan bumi dan siapa yang akan bertanggung jawab atas laka tersebut,” tegas Septrian.
Masyarakat berharap ada tindakan tegas dari pemerintah dan aparat terkait agar tragedi seperti ini tidak terus terulang. Jalan raya Parungpanjang, yang seharusnya menjadi jalur aman bagi semua, kini berubah menjadi lintasan maut akibat aktivitas kendaraan berat yang tak terkendali.
( LK – jurnalankol.id )
Knp truk nya gk diancurin aja sih yg udha nambrak ,klo supirnya kabur truk nya ancurin aja bisa gk, enak bgt abis nabrak nyawa org bisa aktivitas lg